Senin, 02 Juli 2012

Counter Handphone Futuristik

Desain Counter Handphone yang saya rancang adalah counter dengan luas kurang lebih 30 Meter persegi diatas lahan 60 Meter persegi, counter ini saya rancang berdasarkan survei standard counter handphone di kota Malang pada tampilan desain counter handphone ini saya menampilkan desain yang lebih dinamis dan lebih moderen sehingga counter handphone tersebut menunjukkan kesan moderen, detail arsitektur counter handphone tersebut terdapat pada bentuk atap dan bentuk jendela yang terdiri dari dinding pratisi dan rangka baja yang menopang struktur atap dari bangunan tersebut, bangunan ini terdiri dari 3 bagian atap dengan elevasi yang berbeda - beda, elevasi ini berfungsi untuk memberi rongga pada bagian dalam bangunan sehingga penataan rangka plafon dapat dibentuk lebih leluasa dan memberi ruang yang lebih sehingga pesediaan O2 pada bangunan lebih banyak dan tidak terjadinya kesesakan bila sewaktu" bangunan ini ramai dengan pengunjung. fungsi dari jendela yang lebar dan tinggi adalah untuk memamerkan produk terbaru yang tersedia pada counter handphone tersebut. banner yang dibuat dua sisi agar pengguna dari sisi kanan dan depan jalan dapat melihat iklan yang tertera pada banner tersebut karena bangunan ini berada pada sudut jalan, banner besar yang berada tepat d tengah - tengah bangunan berfungsi unutk menunjukkan identitas bangunan bahwa bangunan tersebut adalah counter handphone. GSB (Garis Sempadan Bangunan) yang berada pada bangunan ini memiliki dua space yang digunakan sebagai parkiran pot bunga yang berada pada sudut bangunan ini berfungsi sebagai pembatas antara area parkiran pegawai dan parkiran untuk 
pembeli.


Denah
pembagian ruangan pada denah counter tersebut antaralain zona untuk penjual dan pembeli, pada denah zona penjualan tersebut ditandai dengan warna krem dan zona untuk pembeli ditandai dengan warna kuning. zona tersebut dibatasi dengan etalase, zona penjual hanya dapat diakses melalui pintu khusus yang berada di samping kiri bangunan.


Layout Plan
pada layout plant ini gambar yang di perlihatkan adalah sekilas menyerupai gambar denah tetapi skala yang di pergunakan adalah skala yang di perkecil yang berfungsi untuk menunjukkan hubungan ruang pada bangunan, hubungan antara bangunan, dan vegetasi pada lingkungan sekitar bangunan.


Site Plan
Gambar ini berfungsi untuk meununjukkan lokasi dari bangunan serta arah mata angin dari bangunan. pada site tersebut nampak bahwa bangunan tersebut berada pada sudut dari pertigaan jalan raya, dengan garis sempadan 2,5M. pada seberang jalan terdapat pertokoan, pada kanan bangunan terdapat kantor pos, dan pada sebrang jalan pada kanan bangunan terdapat restourant dan foodcourt.



Perspektif Mata Burung
pada perspektif mata burung yang terlihat adalah atap bangunan karena perspektif tersebut memiliki garis horison diatas dari tinggi manusia, perspektif ini biasanya digunakan untuk memperlihatkan kepadatan dan suasana yang berada di lingkungan dari counter HP tersebut.


Tampak Depan dan Samping
Exterior counter hp ini menggunakan paduan warna biru, putih dan abu - abu dengan beberapa warna pelengkap. serta banner / papan iklan yang unik, fungsi dari dinding pratisi pada jendela kaca di upayakan untuk memperkecil cahaya yang masuk kedalam bangunan secara berlebihan. karena selain untuk menunjukkan produk kenyamanan pada bangunan adalah hal yang penting untuk di ingat.


Interior
desain prabot dari interior counter hp tersebut hanya menggunakan bentuk yang sederhana agar menunjukkan kesan kemajuan teknologi dan efisiensi dari penggunaan prabot. layar LCD pada sudut tersebut memungkin pelanggan dapat melihat iklan dari berbagai sudut ruangan. 


Minggu, 01 Juli 2012

Cerita dibalik Arsitektur Hasanuddin Air Port


Pada saat saya memasuki Bandara Internasional Hasanuddin terlihat sebuah patung dari kejauhan, patung tersebut adalah patung dari sultan Hasanuddin, menurut saya patung tersebut terlihat indah dari beberapa sudut tertentu saja karena dari segi proporsi dan tinggi patung tidak presisi tinggi badan seorang sultan yang menggambarkan keperkasaan. Prasasti ini dibuat karena sultan Hasanuddin adalah Raja yang menyelamatkan Makassar dari kolonialisme, dan sebagai bentuk balas jasa masyarakat Makassar.

Nama Bandara Sultan Hasanuddin Makassar diangkat dari nama seorang pahlawan nasional, Sultan Hasanuddin, raja Gowa yang berjaya di abad ke 16 dan dijuluki “Ayam Jantan dari Timur” karena keberaniannya menentang kolonialisme. Nama Sultan Hasanuddin diangkat sebagai bentuk penghargaan dan peringatan terhadap jasa-jasa dan kebesarannya. sekilas bangunan ini terlihat seperti bangunan dengan arsitektur yang moderen namun siapa sangka setelah saya membaca literatur dan mewawncarai beberapa pegawai yang bekerja pada bandara tersebut bangunan ini memiliki beberapa filosofi dari tradisi sulawesi selatan (Bugis & Makassar). dari bentuk pilar" yang banyak serta menjulang ke atas banugunan ini menyerupai rumah adat bungis yang biasa di sebut "Balla Lompo",
Desain eksterior pada bandara Hasanuddin menggabungkan arsitektur moderen, futuristik dan filosofi kapal pinisi seperti yang kita ketahui bahwa kapal pinisi adalah ikon kota makassar, rangka atap yang menjulang keluar di buat sedemikin agar menyerupai bagian depan pada kapal pinisi, dan rangka yang berada di tengah berupa lengkungan itu merupakan gelombang ombak. menurut saya ekterior bangunan ini menyerupai kapal pinisi yang menembus ombak, bagian itu sengaja di buat agar seperti itu karena bentuk ini menggambarkan semangat sultan hasanuddin dan para prajuritnya yang tak pernah pantang menyerah dalam memerangi VOC. 




Dan beberapa bagian dari interior bangunan menggunakan material dengan teknologi tinggi konsep yang di gunakan pada bangunan tersebut merupakan penggabungan dari arsitektur hightech dan lokal. Ruang tunggu yang nyaman dengan fasilitas jendela besar yang memungkinkan kita dapat melihat keluar jendela. Dan rangka baja yang dipadukan pada kaca menimbulkan kesan modern. Pembuatan jendela yang besar ini juga semata – mata untuk memberi kesejukan pada area ruang tunggu bangunan. menurut saya pada bagian interior bandara hanya memperlihatkan 30% dari arsitektur lokal hampir seluruh fasilitas mengadopsi arsitektur moderen yang terlihat pada bangunan hanyalah simbol - simbol yang menunjukkan tradisi makassar pengadaan moving walk sangat membantu tetapi berkesan terlalu moderen, menurut saya moving walk pada banda ini harusnya didesain unik dan berbau khas Sulawesi agar tidak berkesan mengadopsi seluruh material moderen.